Penulis: Roihan Rivqi

Alhamdulillahi ‘ala kulli ḥal
Mojokerto, 26–28 September 2025 — Unit Pengembangan Tahfidhul Qur’an (UPTQ) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali mencatatkan kesuksesan dalam penyelenggaraan Masa Orientasi Anggota (MOTTA) 2025 yang berlangsung di Gedung Diklat, Claket, Mojokerto. Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini mengusung tema “Revitalisasi Kader Qur’ani Berprestasi sebagai Organisator Adaptif Progresif.”
Sebanyak 310 peserta dari berbagai fakultas di UINSA ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka terbagi ke dalam 22 kelompok dengan pendamping dari anggota panitia MOTTA yang secara langsung membimbing jalannya kegiatan. MOTTA menjadi langkah awal bagi para anggota baru untuk mengenal lebih dekat lingkungan, nilai, serta kultur keorganisasian UPTQ sebagai wadah pembinaan kader Qur’ani di lingkungan kampus.
Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada pengenalan organisasi, tetapi juga bertujuan untuk membentuk pribadi aktivis Qur’ani yang seimbang antara intelektualitas, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial. Salah satu agenda istimewa adalah khataman Al-Qur’an di hari kedua, di mana setiap kelompok membaca satu hingga dua juz, baik secara bin nadzhar (membaca) maupun bil ghaib (menghafal). Tradisi ini diharapkan menjadi kebiasaan yang menumbuhkan kedisiplinan dan semangat spiritual dalam keseharian para kader Qur’ani.
Dalam pelaksanaannya, MOTTA mengadopsi sistem kaderisasi berbasis pesantren, dengan penekanan pada disiplin ibadah berjamaah dan kegiatan kajian intensif dari Subuh hingga malam hari. Di sela kegiatan yang serius dan padat, peserta juga disuguhkan berbagai aktivitas rekreatif seperti fun games, senam pagi, kuis Qur’ani, serta pemilihan Ketua dan Wakil Angkatan 2025 yang berlangsung penuh semangat kekeluargaan.
Berbagai narasumber hadir memberikan inspirasi. Muhammad Fahim Yahya selaku Ketua Steering Committee membuka sesi dengan paparan mendalam terkait tema kegiatan. Ia menekankan pentingnya revitalisasi semangat kader Qur’ani yang kadang meredup setelah keluar dari lingkungan pesantren. Menurutnya, seorang kader Qur’ani harus mampu beradaptasi secara progresif di tengah tantangan zaman, tanpa kehilangan ruh ke-Qur’anan dan komitmen etisnya.
Sementara itu, Ustadz Ahmad Fakhruddin, M.Th.I, selaku Ketua Umum sekaligus Pendiri UPTQ, bersama Ustadzah Muthiah Hijriyati, M.Th.I., M.Si., mengajak peserta meneladani nilai perjuangan yang melandasi lahirnya UPTQ. Keduanya menegaskan pentingnya menjaga amanah sebagai ḥāfiẓ al-Qur’ān di tengah kesibukan akademik dan aktivitas kemahasiswaan, agar nilai-nilai Al-Qur’an senantiasa membumi dalam perilaku dan keputusan hidup sehari-hari.
Adapun Ustadz H. M. Husni Mubarak, M.Ag., Al-Hafidz, Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya, turut memberikan materi bertajuk “Aktivis Qur’ani dan Makna Prestasi Sejati.” Ia menegaskan bahwa prestasi hakiki bagi seorang kader Qur’ani tidak hanya diukur dari kemampuan menghafal, tetapi juga dari sejauh mana nilai-nilai Al-Qur’an terinternalisasi dalam perilaku dan kontribusi sosialnya. sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Qamar (54:17): “Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Ayat ini menjelaskan kemudahan yang Allah berikan dalam memahami, menghafal, dan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an. Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab yang sulit diakses oleh manusia; sebaliknya, ia telah dimudahkan bagi siapa pun yang berkehendak untuk mengingat dan memahaminya.
Menjelang penutupan, kegiatan diakhiri dengan penganugerahan penghargaan dan pemilihan Ketua serta Wakil Angkatan 2025. Dalam sambutannya, Roihan Rivqi Rihazhatul ‘Aisy selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan apresiasi mendalam atas antusiasme dan kedisiplinan seluruh peserta selama kegiatan berlangsung.
Di sisi lain, Bagus Muzaki, Ketua Umum UPTQ periode 2025, berpesan agar para anggota baru tidak berhenti pada tahap orientasi semata. “Menjadi penghafal Qur’an memang mulia, tetapi akan lebih bermakna ketika disertai pengabdian dalam organisasi, karena dari situlah kualitas diri akan terus berkembang,” ujarnya.
Kegiatan MOTTA 2025 menjadi pintu gerbang awal bagi proses kaderisasi lanjutan di UPTQ. Program ini akan diteruskan dengan agenda Meet & Greet Angkatan 2025 dan berbagai pembinaan lanjutan yang berorientasi pada peningkatan kualitas kader, baik dari sisi spiritual, intelektual, maupun organisatoris.
Dengan berakhirnya MOTTA, diharapkan para anggota baru dapat menyeimbangkan antara kuliah, hafalan, dan keorganisasian, sehingga lahir generasi Qur’ani yang berprestasi, adaptif, dan progresif di era modern.
Salam UPTQ!
Kuliah Yes! Ngaji Yes! Aktivis Yes!